Puisi Rindu Seorang Ayah Kepada Putra-putranya
Puisi Rindu Seorang Ayah Kepada Putra-putranya.
Salam hangat dan hormat
Selamat menikmati puisi saya berikut ini yang merupakan sebuah ungkapan perasaan seorang ayah. Selamat Membaca.
Rindu Seorang
Ayah Kepada Putra-putranya
Oleh : Halley Kawistoro
Aku masih
ingat waktu itu.
aku dan
kalian putra-putraku.
kita bermain
bersama di setiap sudut rumah.
Sesekali kalian
berlari menuju ke hadapan ku untuk sebuah hal baru.
Kalian saat
itu seperti seorang ilmuwan yang penuh energi
Mengajak ayah
untuk berpikir tentang isi dunia.
Jawaban-jawaban
ayahmu kalian kembalikan dengan aksi
Jawaban-jawaban
ayahmu kalian buktikan dengan dedikasi
Kalian putra-putraku
menjadi cermin yang selalu kupandang dan kurindu
Di sela-sela
waktu ketika kalian terlelap untuk sebuah masa depan baru.
Aku Masih
ingat waktu itu.
Aku dan
kalian putra-putraku.
Kita bersama
menulis harapan untuk kalian di waktu sekarang
Esok kalian
akan pergi untuk menjemput pendidikan di tempat yang membuat kita tidak bisa
bersentuhan.
Esok kalian
membuat aku rindu.
Esok kalian
membuat aku haru
Esok kalian
membuat aku bangga
Esok itu aku
terus pikirkan dalam air mata yang kupendam dalam
Esok itu aku
terus bayangkan dengan khalayalan kegalauan
Esok itu aku
hanya bisa berkata aku ini ayah kalian.
Aku ayah kalian cukup itu tak perlu berterima
kasih.
Cukup beri
aku pelukan dan sentuhan hangat seperti dahulu.
Jangan lupa
untuk kembali bertanya kepadaku
Tentang apa
yang ingin kalian lakukan
Karena Ayah
telah menyiapkan banyak jawaban untuk menjadi bekal
Bagi kalian
untuk di masa yang akan datang.
Cukuplah
seperti itu kalian tetap seperti yang dulu putra-putraku
Esok beri
ayah jawaban atas pertanyaan yang kalian buktikan saat ini.
Selamat menjemput
impian
Selamat membawa
kenangan
Kembali pulang
Ayah akan
setia menunggu kalian di teras depan.---
Ide dari “Mas Wasit Wicaksono” Sebuah
ungkapan Rindu seorang ayah untuk putra-putranya.
25 Mei 2018 Menjelang Sahur di Bulan
Ramadhan.
Puisi
Di atas ungkapan seorang lelaki dewasa yang menjadi seorang ayah. Ayah tersebut
memiliki putra-putra saja. Jika anda seorang lelaki dewasa yang merasakan
ungkapan perasaan seperti puisi itu atau seorang ibu, atau anda adalah orang
tua yang memiliki rindu ketika anak-anaknya menjadi dewasa.
Saat
masa beranjak dewasa, seorang anak perlahan-lahan menjadi pribadi yang mandiri
dan berkeinginan kuat. Tidak hanya itu, latar belakang ekonomi dan pendidikan
juga mempengaruhi perkembangan seorang anak. Ditambah dengan latar belakang
ajaran agama dalam mengajarkan kebaikan.
Tanpa
sadar anak-anak yang menjadi pribadi yang mandiri dan kuat akan melepaskan diri
dari pelukan orang tuanya untuk sebuah kehidupan. Bermula dari pendidikan seorang
anak, terutama laki-laki. Dunia pendidikan berupa asrama atau pemondokan bisa
menjadi awal mula yang penting bagi perkembangan kemandirian pribadi. Walaupun,
tidak menjadi tolak ukur yang baku. Pendidikan seperti itu bisa jadi hal
penting seorang anak laki-laki untuk berkembang.
Saat
seorang anak lelaki mampu memutuskan kemana langkah kakinya sendiri. Kita
sebagai orang tua hanya mengantarkan dan memberi keyakinan bahwa keputusannya
adalah yang terbaik. Semoga doa dan kerja keras orang tua menjadi bentuk kasih
sayang yang tidak pernah putus kepada anak-anaknya. Seorang Pria dewasa yang
menjadi ayah pun akan memilki perasaan kasih yang tumpah ruah ketika putranya
menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan sukses dalam kehidupannya
kelak.
Semoga
Puisi Di atas bisa anda rasakan sebagai bentuk perasaan sebagai orang tua. Jika
kita sebagai seorang anak jangan lupakan Orang tua kita.
Hormat
Saya
Post a Comment for "Puisi Rindu Seorang Ayah Kepada Putra-putranya"
Berkomentarlah Sesuai dengan Artikel di atas. Jangan berkomentar yang mengandung SPAM, SARA, dan Pornografi.