Ulasan Teks Puisi Aku Karya Chairil Anwar Disertai Contoh Ulasan Tentang Makna dan Pesan Moral Di Dalamnya
HALLEYKAWISTORO.COM - Salah satu puisi yang dikenal oleh dunia pendidikan adalah puisi karya Chairil Anwar yang berjudul Aku.
Puisi AKU dibuat tahun 1943, ketika Chairil Anwar berumur 20 tahun, Setelah Enam tahun kemudian ia meninggal dunia, dimakamkan di Karet, pada tahun 1949.
Sejak saat itu, sajak-sajaknya bagai hidup seribu tahu, seperti penggalan puisi AKU. Yang kini terus hidup di tengah-tengah kita.
Berikut ini Teks Puisi Aku karya Chairil Anwar:
Ulasan Teks Puisi Aku Karya Chairil Anwar Disertai Contoh Ulasan Tentang Makna dan Pesan Moral |
AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi./Habis/
Selanjutnya dari Puisi Aku tersebut punya makna dan Pesan moral. Berikut ini, Ulasan Teks Puisi Aku Karya Chairil Anwar Disertai Contoh Ulasan Tentang Makna dan Pesan Moral Di Dalamnya:
Contoh Ulasan Puisi AKU
Puisi "Aku" karya Chairil Anwar di Dalamnya, terdapat beberapa pesan moral, harapan, dan amanat yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Bisa dilihat pada bait terakhir dari puisi ini, "Aku mau hidup seribu tahun lagi", adalah salah satu contoh bait yang mengandung harapan dan amanat yang penting coba disampaikan Chairil Anwar kepada pembacanya.
Dalam bait ini, Chairil Anwar ingin menyampaikan harapan bahwa setiap manusia memiliki hak untuk hidup lama dan berkembang secara penuh.
Selain itu, bisa dibaca meskipun dalam bait sebelumnya, "Aku ini binatang jalang, dari kumpulannya terbuang".
Untuk dipahami kata "aku" digambarkan sebagai individu yang terbuang dan terpinggirkan, namun pada bait terakhir, Chairil Anwar kembali menegaskan bahwa "aku" tetap memiliki semangat, tekad untuk bertahan dan hidup lama, menjalani hidup secara penuh dan utuh.
Selain itu, bisa dilihat dalam amanatnya, Chairil Anwar ingin menyampaikan bahwa sebagai manusia, kita harus memiliki tekad yang kuat untuk hidup dan berkembang, meskipun dalam kondisi yang sulit atau terpinggirkan.
Kita harus memiliki semangat untuk meraih mimpi dan mencapai tujuan, tanpa takut menghadapi rintangan atau kesulitan.
Secara keseluruhan, melalui bait terakhir dari puisi "Aku", Chairil Anwar ingin mengajak pembaca untuk mempertahankan semangat hidup dan tekad yang kuat.
Sehingga orang yang membaca bait puisi "AKU" mampu meraih mimpi dan mencapai tujuan hidup.
Meskipun "aku" tergolong dalam kelompok yang terpinggirkan, "aku" tetap memiliki hak yang sama dengan manusia lainnya untuk hidup dan berkembang secara penuh.
Demikianlah sedikit pemahaman terkait ulasan Teks Puisi AKU, Semoga Bermanfaat dan menambah pengetahuan kita bersama.
Keren mas
ReplyDeleteSalam Kenal, Terima kasih telah berkunjung.
Delete