Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puisi Bujang Buntu


Puisi Bujang Buntu


Salam hangat dan hormat

Sebuah puisi dengan kata yang diambil dari bahasa daerah di sumatera. Bujang adalah sebutan untuk pria yang masih lajang dan belum mempunyai istri atau pasangan. Sedangkan, Buntu adalah suatu keadaan seseorang yang tidak memiliki uang yang cukup “gak punya uang”.

Berikut penulis bagikan kepada anda. Selamat berliterasi. Semoga menghibur dan bermanfaat.

Bujang Buntu
Oleh : Halley Kawistoro
Tampilannya sudah sempurna dengan jambang dan kumis yang melintang
Jambul rambutnya tampil mempesona, mengkilap dijamah minyak rambut sehabis mandi.

Senyumnya melebar riang, menyambut siang datang.
Matanya memandang kiri kanan, menantang setiap perempuan yang terpandang.

Tapi sayang, sungguh diluar nalar
Tampang selangit yang suka meluap ungkit setiap cerita
Berkata dan merasa paling bisa
Apalagi berujar dirinya kaya

Tapi sayang, sungguh Tidak terduga
Janji semanis gulali yang diobral sana-sini
Berkata tanpa malu lagi disana-sini
Terus berjanji akan bisa memberi semua

Tapi sayang, sungguh malang
Ia telah terbuka dengan punya hidung belang
Ia telah ungkap diri di semua interaksi
Ia telah membocorkan sendiri jati diri
Karena ia hanya seorang pemuda tanggung
Dengan kebutuhan yang harus ditanggung
Diam saat terkepung dan mendengar sebutan “Bujang Buntu”

Tapi sayang, tidak akan terbuang
Bujang buntu selalu tersimpan dalam pergaulan
Menjadi tanda riang dan berbagi dalam senda gurau.
Karena Bujang Buntu, akan selalu membaru pada waktu yang berlalu.

Puisi Bujang Buntu oleh halleykawistoro.com


Makna Puisi :
Setiap diri kita punya cerita. Interaksi dan pergaulan membawa cerita tersendiri. Anda mungkin kenal istilah Bujang buntu. Ya sebuah karakter dalam lingkungan sosial dengan tingkat percaya diri yang tinggi. Ia hadir dengan tanpa malu bercerita disana sini tentang apa saja yang ia rasa tahu tanpa harus malu.

Bujang Buntu juga menjadi simbol kebebasan diasaat segala sesuatu harus diatur. Namun, bujang buntu punya jalan sendiri dalam menentukan jalan cerita kehidupannya. Keadaan ekonomi dianggap sebagai masalah kecil tanpa perlu dikhawatirkan karena bujang buntu hidup sebagai makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain.

Sebuah sebutan apapun itu mari kita jadikan instrospeksi diri. Jika itu negatif, belajarlah dengan hal-hal yang positif lakukan berulang-ulang. Jika sudah positif, bertahanlah untuk sebuah kebaikan dan kebermanfaatan dalam hidup. Semangat dan selamat mencoba. Karena bujang buntu hanya sebuah istilah yang terhapus masa dan kenangan.
Hormat Saya,

Penulis.

Halley Kawistoro
Halley Kawistoro Seorang Tenaga Pengajar di Sekolah Menengah Pertama yang ingin menyalurkan kemampuan di bidang Menulis dan bermanfaat Bagi Orang Lain

Post a Comment for "Puisi Bujang Buntu"