Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Syair Secangkir Kopi Tentang Suasana Hati

Salam hangat dan hormat.
Syair secangkir kopi
Oleh : Halley Kawistoro
Lelah yang menggelayut di tiap sendi
Lalu sejadinya menjadi jadi
Lantas ku menyimpannya seorang diri
Lekas kucari secangkir kopi.
Bulan purnama di luar tertawa
Asap pun turut serta bahagia
Sedangkan angin sering melupa
Secangkir kopi kunikmati saja.
Waktu berlalu malu karena masa depan diburu.
Waktu kini sibuk mencari karena lega sembunyi di genggamanku.
Waktu itu semangat dengan tanda seru.
Waktu bersama dengan secangkir kopiku.
Cukuplah air yang mendidih sebagai penyatu
Cukuplah sesendok pahit itu
Cukuplah setengahnya manis itu
Cukup dengan secangkir kopi itu.
Kunikmati tanpa ragu
Seperti untaian lagu
Kupahami aksara ambigu
Seteguk kopi dengan rindu ku menunggu.


Puisi diatas merupakan syair yang memiki rima yang sama tiap baitnya. Merupakan ungkapan perasaan penulis tentang kesepian dan merasa seorang diri. Ada waktu seserang mengalami kesendirian. Saat itu juga jika anda merasakan hal yang sama. Anda bisa melakukan atau membuat kegiatan yang bisa membuat anda lupa tentang masalah yang anda jalani.

Kehidupan memang unik. Kita tidak bisa menebak jalan cerita yang aka terjadi. Namun, kita bisa melakukan kegiatan yang bisa setidaknya mengurangi rasa kesepian yang menghampiri. Minum sebuah minuman yang anda sukai dan nikmatilah dengan senyum dan mereguk tiap tegukan kehidupan dengan pemikiran dan perasaan yang senang.

Mari kita berpositif thingking dan kembali beraktivitas dengan semangat. Bila anda penyuka kopi. mari jalani hari dengan seteguk Kopi.

Salam Hormat

Penulis.
Halley Kawistoro
Halley Kawistoro Seorang Tenaga Pengajar di Sekolah Menengah Pertama yang ingin menyalurkan kemampuan di bidang Menulis dan bermanfaat Bagi Orang Lain

Post a Comment for "Syair Secangkir Kopi Tentang Suasana Hati"