Puisi Bahasaku
Salam Hangat dan Hormat untuk semua pengunjung dan pembaca.
Karya sastra apapun bentuk nya tentu bertujuan untuk menyampaikan pesan
dari pengarang kepada pembacanya. Namun, salah satu karya sastra yaitu puisi
memiliki cita rasa tersendiri. Puisi muncul sebagai rasa yang original dari
pengarang nya. Karena, kemunculan puisi tidak bisa dibuat-buat. Apa yang kita
rasakan? Apa yang ingin disampaikan harus lah tergambar nyata dalam setiap
kata-kata atau tulisan.
Puisi adalah tulisan yang paling jujur dari seorang pengarang nya. Namun,
untuk keindahan (estetika). Puisi bertransformasi seperti gadis yang memakai
riasan dan perhiasan, makanan yang disajikan dengan berbagai warna tampilan, atau
warna yang di satu padankan dengan warna lain nya dan membentuk pelangi. Itu lah
rupa Puisi yang bercorak.
Sebelum nya penulis telah menulis sebuah cerpen yang berjudul Bahasa
semangat dan Rindu yang bisa anda Baca Di Sini
Kesempatan kali ini penulis tampilkan kembali puisi yang berjudul BAHASAKU.
Untuk memudahkan pembaca dan anda sekalian menikmatinya. Saya yakin semua nilai
dalam sebuah puisi memiliki perbedaan. Sungguh,sebuah puisi bukan hanya
kata-kata kosong yang ditulis oleh pengarang nya. Banyak hal yang ingin
disampaikan. Puisi ini merupakan luapan perasaan penulis dalam dunia pekerjaan nya
yang melihat ragam bahasa digunakan untuk pembenaran dan kepentingan nya
masing-masing Akan tetapi, semua penilaian dikembalikan kepada anda semua
sebagai pembaca atau penikmat. Selamat Menikmati.
Kita
berbahasa satu bahasa bangsa ini
Kita
sampaikan bahasa anarkis bila kita mendendam dan memendam ketidaktahuan
Kita
sampaikan bahasa senjata bila kita diangkat menjadi aparat
Kita
sampaikan bahasa politik untuk menghindari kritik
Kita
sampaikan bahasa diplomatik untuk bebas dari jerat sanksi dan sakit
Sekedar,
Bahasaku di sekitar
Kita
sampaikan bahasa akademik sebagai alasan pendidik
Kita
sampaikan bahasa dalil sebagai pembenaran
Kita
sampaikan bahasa idealis demi anggapan berbeda dan berharap populis
Kita
sampaikan bahasa tubuh untuk menipu
Aku
masih tak pandai berbahasa, dari yang sebagian menggunakan itu
Bangsa
ini nasionalis dan berbahasa satu.
“Tentu
kita semua tahu.”
Semoga apa yang anda semua baca menjadikan kita lebih terhubung dan lebih
peka dalam merasa.
Hormat Saya,
Penulis
Post a Comment for "Puisi Bahasaku"
Berkomentarlah Sesuai dengan Artikel di atas. Jangan berkomentar yang mengandung SPAM, SARA, dan Pornografi.