Puisi Membaca Batas DAN Untuk Sebuah Jejak
Puisi Membaca Batas DAN Untuk Sebuah Jejak
Membaca Batas
Oleh: halley kawistoro
Saat ini aku telah berhasil menulis
Menulis dengan huruf-huruf untuk
mengejar angka
tulisan yang samar...belum juga terbaca.
Telah aku jelaskan, kita pun pernah sama
membuat luka atau meluka pada paragraf perbuatan.
Bila telah kau lihat batas itu, silakan
sekadar merenung dalam
Atau engkau juga, sekilas mengerti untuk
berlalu.
Menulis jarak dengan Batas.
Bacalah...
Batas yang sering kita buat ternyata sederhana yaitu
mencari bahagia.
Batas yang hancur pun itu ketika engkau tak merasa
larut oleh kelam lalu.
berbatas apapun kita bisa kembali
seragam dan merajut kebersamaan.
bukan karena rindu, bukan karena butuh,
bukan untuk menjadi benalu.
bukan itu batas yang kita buat.
batas itu adalah waktu yang menjalin
kita menjadi satu padu.
untuk terus bersatu, memahami yang Satu.
Bila engkau ragu dan bertanya akupun
takkan malu memberitahu, kenapa seperti itu.
Saat ini aku serahkan kepadamu.
Untuk membiarkan mu.
bersembunyi di balik batas itu. karena
engkau tahu batas terakhir adalah ketika kita menyadari Dunia dan kehidupan Tak
sebatas yang engkau tahu.
--puisi diatas
gambaran kehidupan makhluk hidup terutama kita manusia yang memiliki
jarak/batas. Satu sama lain dari cara pikir, berprilaku dan menyikapi
kehidupan. Untuk itu kita harus menjadi pribadi yang memahami satu sama lain
dimulai dari membaca batas.
Untuk Sebuah Jejak
oleh: halley kawistoro
kehilangan
arah bukan karena tidak tahu jalan
kompas
terpegang ini erat kusimpan
untuk
sebuah kebingungan eksplisit
karena
berhadapan dengan para hipokrit
ingin
ku mengkritik jerit
dan
langkah ku menderit
semua
sudah berputar
bukan
sok pintar
dengan
sedikit gemetar
Aku
tidak gentar
INGAT!!!
ukiran
ini kita tandai bersama
baik
itu samar atau kejelasan
ada
tapak terjejak
ada
telapak menggores
ada
tuba melalui mulut menusuk
saat
ini masih terlindung kubah doa
masih
seperti dahulu
bukan
untuk diceritakan, sekedar catatan!
kemana
pun kita berdiri ada peristiwa
Berdiri
di atas karang diterjang ombak
berdiri
di tepi gunung diterpa angin
berdiri
di kubangan dihisap lumpur
berdiri
dengan lantang atau diam bersama usaha
“Puisi yang kedua dalam postingan ini
gambaran dari sebuah memori atau ingatan untuk membangkitkan semangat atas
sebuah keadaan yang tidak disenangi.”
Sebenarnya anda pembaca bisa memberi
intrepertasi yang lebih luas. Semoga bermanfaat
halleykawistoro.blogspot.com |
Hormat saya,
Penulis
Post a Comment for "Puisi Membaca Batas DAN Untuk Sebuah Jejak"
Berkomentarlah Sesuai dengan Artikel di atas. Jangan berkomentar yang mengandung SPAM, SARA, dan Pornografi.