Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hidup Bukanlah Permainan Apalagi Mempermainkan Orang Lain

Salam Hangat Dan Hormat
Pengalaman adalah hal yang berharga tentunya. Saat ini ada sebuah opini yang ingin saya bagikan tentang kehidupan. Selamat Membaca.
Hidup Bukanlah Permainan Apalagi Mempermainkan Orang Lain
Oleh : Halley Kawistoro
Istilah atau sebuah lelucon, bisa jadi sebuah pribahasa. Kata-kata mutiara atau bijak. Apapun itu, tentu sahabat pernah mendengar sebuah kalimat berikut ini. “Hidup Bagaikan Sebuah Permainan”. Waw...keren. kalimat itu dengan mudahnya meluncur dalam komunikasi sehari-hari. Jaman now atau kekinian dengan kecanggihan teknologi dalam genggaman. Menyebabkan setiap orang bisa menjadi guru siapa saja. Waktu semakin cepat dengan laju informasi yang semakin bergulir. Terjadi pengulangan situasi dan keadaan yang terekam dalam status kehidupan di sebuah beranda.
Kembali kita bahas tentang “Hidup bagaikan permainan”. Kalimat ini bisa cenderung kelompok kaum Pria yang lebih sering melontarkannya. Kata Permainan secara sederhana kita pahami adalah sebuah bentuk tantangan yang harus diselesaikan dan bersifat menghibur, memberikan efek kesenangan, serta bisa dilakukan secara individu atau kelompok.
1. Menjadi Pemenang Sejati
Kehidupan merupakan sebuah peristiwa yang tidak di atur dengan sengaja. Seperti halnya sebuah permainan yang sengaja dibuat untuk mencari pemenang. Pemenang dengan sebuah arti mampu menyelesaikan permainan sampai akhir. Kriterianya pun bisa diberi urutan pemenang terbaik dan mendapat penomoran.
Pemenang sejati dalam sebuah permainan tentu adalah orang yang mampu menyelesaikan permainan itu sendiri sampai akhir tanpa melakukan kesalahan dan tidak pernah gagal. Sangat berbanding terbalik dalam kehidupan nyata.
Kehidupan memberikan manusia kesempatan yang berbeda-beda. Sejatinya pemenang dalam kehidupan adalah orang yang mampu menerima kegagagalan dan bersyukur atas Kemenangan = Keberhasilannya.
Ketika hidup di samakan menjadi sebuah permainan. Maka, saat itulah kesempatan yang dimiliki setiap orang akan menentukan masa depannya. Saat anda menjadikan kehidupan sebagai sebuah permainan. Saat itulah, anda akan menjadi seorang pemain yang apabila gagal akan berdampak fatal bagi diri sendiri terutama orang lain, orang disekitar, dan orang yang anda cintai.
Pemenang sejati dalam kehidupan tentu tidak menganggap hidupnya sebagai permainan. Ia akan menjadi sosok yang mampu mengatasi setiap kesulitan dan tahapan untuk menaikan levelnya ke jenjang yang lebih tinggi. Mulai dari ekonomi, pendidikan/ pengetahuan dan berusaha membahagiakan orang lainnya. Dengan kata lain, pemenang sejati dalam kehidupan akan menjadi makhluk sosial yang mengerti dan bermanfaat bagi orang lain.
2. Menjadi pribadi yang toleran dan hati-hati
Selanjutnya, jadikan kehidupan diri anda sebagai Pribadi yang toleran dan hati-hati. Pribadi yang toleran adalah saat anda memposisikan diri sebagai seorang yang memahami dan merasakan atas dampak perbuatan yang dilakukan.
Contohnya: seorang sahabat akan berusaha untuk menjadi orang yang mengerti keadaan temannya. Ia akan menjadi penolong saat dibutuhkan, jadi penghibur disaat duka. Jadi petunjuk disaat sahabatnya tersesat.
Bisa juga dalm bentuk profesi. Seorang guru akan berusaha memberikan pengetahuan terbaiknya bagi peserta didiknya. Menjadi orang tua kedua di sekolah. Bahkan bisa menjadi sahabat untuk mendengar keluh kesah peserta didiknya.
Dua contoh di atas bisa menjadikan referensi bentuk prilaku pribadi yang toleran.
Setelah itu anda lakukan. Berhati-hati dalam setiap tindakan anda. Jangan sampai, perbuatan anda melukai orang lainnya. Dampak perbuatan bisa disebabkan oleh perkataan atapun perbuatan yang di asumsikan kurang menyenangkan / merugikan bagi orang lain.
Artinya anda bukan menjadi pribadi yang mempermainkan orang lain. Bermainlah bila anda menganggap kehidupan anda sebagai sebuah permainan. Tahapan anda menjadi orang yang suka mempermainkan bisa dimulai ketika anda ; Tidak jujur, suka berbohong, ingkar janji, memfitnah dan perbuatan lainnya yang menyebabkan luka hati terutama perbuatan yang berdampak langsung seperti memukul, korupsi dan korupsi. Apabila itu anda lakukan, sejatinya kita mulai masuk dalam kelompok menganggap kehidupan sebagai sebuah permainan karena telah mempermainkan orang lain.
3. Menjadi Pribadi yang konsisten dan Fokus
Poin ketiga ini bisa dijadikan solusi kita bersama untuk menghindar dari stigma tentang kehidupan sebagai sebuah permainan. Pribadi yang konsisten dimulai dari ditanamkan nya nilai-nilai kebaikan baik melalui pembelajaran dari orang tua, guru, dan siapa saja. Bisa juga nilai-nilai kebaikan yang anda dapat dari peristiwa nyata yang ditangkap dalam interaksi dan peristiwa melalui pengamatan yang dihasilkan dari proses berfikir. Konsisten dalam kebaikan dilanjutkan ketika pribadi anda menjadi makhluk sosial. Jati diri merupakan tampilan nyata yang ditayangkan lewat prilaku sehari-hari. Konsisten dilanjutkan dengan memperbaiki setiap kekurangan dalam diri menjadi sebuah kelebihan yang berdampak positif bagi orang dan manusia lainnya. Untuk itu, sebagai pegangan anda mengenal aturan, landasan dan Agama. Aturan untuk diikuti, landasan untuk menjadi dasat dalam setiap tindakan, dan Agama menjadi sebuah pemikiran yang harus diyakini. Kekonsistenan anda dalam hal-hal tersebut akan berbuah manis di kemudian hari.
Fokus merupakan saat anda memutuskan untuk melakukan sebuah pemikiran yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur. Seperti halnya, manusia yang butuh makan untuk bertahan hidup. Sama halnya pemahaman dasar tersebut. Fokus menjadi momen anda untuk melakukan sebuah perbuatan yang memiliki ukuran dengan target yang jelas. Fokus memahami waktu yang terus pergi dan kita yakini tak akan pernah terulang. Untuk itu, seorang yang kehidupannya dijadikan permainan maka ia akan merugi / mengalami kerugian yang sangat besar.
Masa-masa dimana anda harus berusaha semaksimalnya, sekuat tenaga dan bersungguh-sungguh merupakan beberapa ciri anda telah menjadi manusia yang fokus. Bila di samakan dengan permainan. Maka anda bisa dinyatakan sebagai pemenang.
Bisa kita tarik bersama kesimpulannya. Hidup bisa menjadi sebuah permainan bila anda sebagai pemenang yang memiliki tujuan akhir. Sebaliknya, jangan pernah menganggap kehidupan sebagai sebuah permainan karena “Hidup bukanlah permainan”.
Sebuah pesan juga saya dan anda terima. Bahwa dalam kehidupan juga tidak mengajarkan kita mempermainkan orang lain untuk kemenangan pribadi. Melainkan kita menjadi makhluk sosial yang saling berkaitan satu sama lain untuk sebuah tujuan yang sama.
Tidak perlu anda dan saya uraikan apa tujuan hidup kita. Karena, akhir kehidupan yang akan menjadi gambaran kita semua dimasa hidup.
halleykawistoro.blogspot.com / halley kawistoro 
Salam berbagi dalam kesederhanaan. Untuk 2018 lebih baik.
Hormat saya.

Penulis
Halley Kawistoro
Halley Kawistoro Seorang Tenaga Pengajar di Sekolah Menengah Pertama yang ingin menyalurkan kemampuan di bidang Menulis dan bermanfaat Bagi Orang Lain

Post a Comment for "Hidup Bukanlah Permainan Apalagi Mempermainkan Orang Lain"