Puisi Sampah Kata-Kata : Sebagai Sebuah Pesan Dan Tanda
Puisi Sampah Kata-Kata : Sebagai Sebuah Pesan Dan Tanda
Salam hangat dan hormat
Kehidupan menjadi sebuah hal yang unik dikarenakan kita sebagai manusia diberi hidayah untuk berpikir dan memahami sesuatu dengan cepat berdasarkan proses belajar ataupun secara langsung. Berikut ini akan saya bagikan sebuah puisi tentang Sampah yang berasal dari Kata-kata. Penulis singkat menjadi Sampah kata-kata. Selamat menikmati walau tak tebaca.
Sampah Kata-Kata
Oleh : Halley Kawistoro
Waktu Telah berlalu, lupa aku untuk tahu kapan terjadi
Saat semua menjadi satu dan padu, tanpa gemuruh riuh
kita menatap seperti orang asing, enggan tuk memberi salam
kita memandang tanpa pangkat yang tersandang
Waktu Telah turut berjalan mengejar dibelakang bayang-bayang
saat ini, kita telah menjadi pelari handal, tanpa sepatu ataupun sandal
telah dianggap gila oleh rasa, karena bercermin dengan semangat tanpa ragu
Sebenarnya kita telah sama-sama tahu.
diantara kita ada yang membawa senjata
diantara kita ada yang punya siasat
diantara kita ada yang tersesat
diantara kita ada yang tak kasat
diantara kita ada yang terikat
diantara kita berbeda pangkat dalam masyarakat
Namun, Tak pernah berhenti untuk berbuat.
Tetapi diantara kita tidak mungkin ada Bangsat
yang membiarkan lainnya terjerat tanpa membantu melepas ikat.
Tetapi diantara kita tidak perlu mementingkan syahwat
yang membiarkan lainnya ragu untuk berbuat
Tetapi diantara kita tidak perlu merasa paling hebat dan kuat
yang membiarkan lainnya gugur dan layu terbeban penat
Kita sama saja, Tidak perlu saling merasa
Kita hanya bisa berkata-kata dan terus berusaha sampai waktunya Tiba
Masih teringat tentang kata-kata
tentang tantang harapan mimpi kita
akan habis kata-kata bila sampai terbuang
akan lenyap kata-kata bila telah dilanggar
Aku tidak mungkin bisa menunjuk wajah siapa saja
karena bukan siapa-siapa.
Tetapi aku bisa berpaling dan membalas serupa di lain masa lewat jalan yang berbeda.
bila kata-kata hanya sampah
yang sepi dalam nikmat sendiri
lalu terganggu waktu membagi
Kita sama, jangan berujar kata-kata yang menjadi sampah.
Kita sama, punya kata-kata berupa Doa
yang akan menjadi senjata terhebat bila ada Khianat.
Semoga Kata-kata hanya menjadi doa dan tidak berubah menjadi sampah
lalu keluar sebuah kata-kata yang bernama Sumpah serapah.
// 23 Oktober 2018 bersama gemuruh dan hujan yang terpendam //
Harapan kita bersama melalui puisi yang anda baca dapat anda pahami dan kenalilah diri sendiri. Tidak perlu untuk orang lain. Diri sendirilah yang mampu mengubah kehidupan. Jadi, Kita harus semangat dalam kehidupan yang fana ini.
Hormat Saya,
Penulis
Salam hangat dan hormat
Kehidupan menjadi sebuah hal yang unik dikarenakan kita sebagai manusia diberi hidayah untuk berpikir dan memahami sesuatu dengan cepat berdasarkan proses belajar ataupun secara langsung. Berikut ini akan saya bagikan sebuah puisi tentang Sampah yang berasal dari Kata-kata. Penulis singkat menjadi Sampah kata-kata. Selamat menikmati walau tak tebaca.
Sampah Kata-Kata
Oleh : Halley Kawistoro
Waktu Telah berlalu, lupa aku untuk tahu kapan terjadi
Saat semua menjadi satu dan padu, tanpa gemuruh riuh
kita menatap seperti orang asing, enggan tuk memberi salam
kita memandang tanpa pangkat yang tersandang
Waktu Telah turut berjalan mengejar dibelakang bayang-bayang
saat ini, kita telah menjadi pelari handal, tanpa sepatu ataupun sandal
telah dianggap gila oleh rasa, karena bercermin dengan semangat tanpa ragu
Sebenarnya kita telah sama-sama tahu.
diantara kita ada yang membawa senjata
diantara kita ada yang punya siasat
diantara kita ada yang tersesat
diantara kita ada yang tak kasat
diantara kita ada yang terikat
diantara kita berbeda pangkat dalam masyarakat
Namun, Tak pernah berhenti untuk berbuat.
Tetapi diantara kita tidak mungkin ada Bangsat
yang membiarkan lainnya terjerat tanpa membantu melepas ikat.
Tetapi diantara kita tidak perlu mementingkan syahwat
yang membiarkan lainnya ragu untuk berbuat
Tetapi diantara kita tidak perlu merasa paling hebat dan kuat
yang membiarkan lainnya gugur dan layu terbeban penat
Kita sama saja, Tidak perlu saling merasa
Kita hanya bisa berkata-kata dan terus berusaha sampai waktunya Tiba
Masih teringat tentang kata-kata
tentang tantang harapan mimpi kita
akan habis kata-kata bila sampai terbuang
akan lenyap kata-kata bila telah dilanggar
Aku tidak mungkin bisa menunjuk wajah siapa saja
karena bukan siapa-siapa.
Tetapi aku bisa berpaling dan membalas serupa di lain masa lewat jalan yang berbeda.
bila kata-kata hanya sampah
yang sepi dalam nikmat sendiri
lalu terganggu waktu membagi
Kita sama, jangan berujar kata-kata yang menjadi sampah.
Kita sama, punya kata-kata berupa Doa
yang akan menjadi senjata terhebat bila ada Khianat.
Semoga Kata-kata hanya menjadi doa dan tidak berubah menjadi sampah
lalu keluar sebuah kata-kata yang bernama Sumpah serapah.
// 23 Oktober 2018 bersama gemuruh dan hujan yang terpendam //
![]() |
Tempat Sampah / halleykawistoro.blogspot.com |
Harapan kita bersama melalui puisi yang anda baca dapat anda pahami dan kenalilah diri sendiri. Tidak perlu untuk orang lain. Diri sendirilah yang mampu mengubah kehidupan. Jadi, Kita harus semangat dalam kehidupan yang fana ini.
Hormat Saya,
Penulis
Post a Comment for "Puisi Sampah Kata-Kata : Sebagai Sebuah Pesan Dan Tanda"
Berkomentarlah Sesuai dengan Artikel di atas. Jangan berkomentar yang mengandung SPAM, SARA, dan Pornografi.