5 Cara Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik Anda
5 Cara
Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik Anda
Salam
hangat dan hormat
Sekolah
adalah Gudang ilmu bagi peserta didik anda. Kegiatan di sekolah merupakan
sebuah proses yang berlangsung terus menerus dengan jangka waktu tertentu.
Memasuki Tingkat dasar peserta didik perlahan-lahan mempunyai kompetensi
belajar yang melekat. Apakah kognitif? Apakah Afektif? Atau Psikomotorik? Semua
itu juga didasari oleh kebiasaan atau bakat peserta didik itu sendiri.
Untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam kognitifnya. Seorang tenaga pengajar
atau pendidik. Serta lingkungan sekolah harus mempunyai cara jitu. Salah satu
cara adalah dengan meningkatkan minat baca. Negara Indonesia sebagai salah satu
negara yang masih memiliki minat baca yang tergolong rendah. Budaya membaca
masih asing untuk banyak masyarakat di Indonesia. Kebiasaan komunikasi tutur
atau lisan juga berpengaruh terhadap minat baca. Masyarakat Indonesia lebih
unggul dalam komunikasi lisan. Sehingga interaksi tersebut dianggap lebih
dominan daripada harus membaca. Informasi yang didapatkan secara lisan lebih
mudah daripada harus membaca.
Penulis
membuat rangkuman tentang bagaiamana seorang pendidik bisa meningkatkan minat
baca peserta didiknya di lingkungan sekolah. Semua itu, nantinya akan berdampak
pada peningkatan minat baca bagi peserta didik itu masing-masing.
Membaca Buku |
Ada 5
cara yang bisa dilakukan Pendidik atau guru. Untuk meningkatkan minat baca
peserta didiknya di sekolah.
1. Literasi Pagi
Program
pemerintah melalui Kementerian Pendidikan telah diterapkan di tingkat sekolah
dengan melaksanakan proses Literasi sebagai kegiatan belajar-mengajar di
sekolahnya masing-masing.
Literasi
sebagai sebuah kegiatan yang berhubungan langsung dengan membaca. Secara umum
literasi adalah kegiatan untuk mendapatkan Informasi dari kegiatan membaca. Bahan
literasi pun secara umum di khususkan pada BUKU.
Waktu
yang menjadi pilihan dalam literasi di banyak sekolah Pagi hari. Waktu pagi
selain siswa dalam keadaan segar. Kegiatan literasi juga bisa membantu siswa
dalam menyiapkan diri untuk menyiapkan pembelajaran nantinya. Pilihan lain
juga, bisa dilakukan awal pelajaran. jika sekolah tersebut melakukan jadwal
pembelajaran siang hari.
2. Tugas Hapalan
Pendidik
juga bisa meningkatkan minat baca peserta didiknya dengan memberikan tugas.
Tugas tersebut bisa berupa Hapalan kepada peserta didiknya. Proses peserta
didik untuk menghapal konsep atau materi akan membuat peserta didik melakukan
kegiatan literasi. Selain itu tugas-tugas lain pun bisa dilakukan dengan harapan
serupa.
Konsep
pemberian tugas hapalan juga dikategorikan sebagai tugas tambahan guru. Semua itu
dengan dasar mengukur kemampuan kognitif peserta didiknya. Selamat mencoba.
3. Kegiatan Resensi
Pendidik
yang memegang mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi pionerr dalam
meningkatkan minat baca bagi peserta didiknya. Salah satu materi di pelajaran Bahasa
Indonesia adalah Ulasan. Istilah lainnya adalah referensi. Kegiatan untuk meresensi
sebuah buku sangat penting dilakukan dengan harapan peserta didik yang
melakukan resensi buku akan meningkat minat bacanya. Selain itu juga, kegiatan
meresensi buku akan menambah wawasan peserta didiknya. Sehingga peserta didik
akan terbiasa dan mandiri dalam mencari atau berliterasi. Semua itu bermuara
pada meningkatnya minat baca peserta didik.
4. Mencari referensi
Kegiatan
selanjutnya yang bisa dilakukan oleh tenaga pendidik adalah dengan menugaskan
peserta didik melakukan referensi terhadap pelajaran atau materi yang sedang
dipelajari. Bukan tidak mungkin, kegiatan yang dilakukan peserta didik untuk
mencari referensi. Menuntut dirinya berliterasi. Alhasil, kegiatan membacapun
akan dilakukannya. Apabila itu terjadi. Pastinya peserta didik akan
meningkatkan minat bacanya demi referensi yang sesuai dan terbaik.
Referensi
yang berarti mencari bahan perbandingan. Referensi juga bisa Menjadi pilihan
penugasan yang diberikan guru terhadap peserta didiknya.
5. Kunjungan ke Perpustakaan
Siapapun
anda sebagai pendidik/guru. Penting untuk membiasakan peserta didik melakukan
kunjungan ke perpustakaan. Itupun tentunya bagi sekolah yang punya
perpustakaan. Perpustakaan sebagai Gudang ilmu yang mengambil makna tentang buku
yang ada didalamnya.
Proses
penugasan guru ke perpustakaan juga merupakan cara terbaik untuk peserta didik
melakukan kegiatan membaca. Banyaknya pilihan bacaan juga mempengaruhi peserta
didik. Setiap peserta didik juga memiliki kesukaan yang berbeda beda satu sama
lain. Hal itu jadi modal dasar guru untuk menugaskan peserta didik melakukan
kunjungan ke perpustakaan. Tidak hanya itu. Peserta didik yang menyukai satu
bacaan tertentu akan perlahan-lahan menambah bahan bacaannya. Beberapa yang
suka sastra, ada juga sains, ada juga agama. Apapun bacaannya peserta didik
yang melakukan kunjungan ke perpustakaan menjadi sebab ia membaca. Pertukaran dan
interaksi dengan peserta didik yang berbeda terhadap minat bacaan tertentu akan
menhjadi sebab menambahnya bahan bacaan bagi peserta didik lainnya.
Jika
sebuah sekolah tidak memiliki perpustakaan. Alangkah baiknya, sebagai guru atau
tenaga pendidik. Melalui niat yang tulus, bersedia menyediakan bahan bacaannya
kepada peserta didik. Sehingga terjadi proses literasi dan Minat baca peserta
didik akan meningkat. Perpustakaan Gudang ilmu, sedangkan guru menjadi sumber
ilmu.
Penutup
Lima
kegiatan itu merupakan rangkuman sederhana penulis dalam proses kegiatan
belajar mengajar. Kita tidak akan pernah tahu. Jika sesuatu belum dicoba dan
dilaksanakan. Sebagai pendidik pun jangan pernah merasa segan atau merasa tidak
mampu dengan sesuatu yang belum pernah dicoba.
Minat
baca peserta didik pun bisa jadi tolak ukur bagaimana seorang pendidik
mengarahkan peserta didiknya. Selamat mencoba. Terima Kasih.
Hormat
saya,
Penulis.
Post a Comment for "5 Cara Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik Anda"
Berkomentarlah Sesuai dengan Artikel di atas. Jangan berkomentar yang mengandung SPAM, SARA, dan Pornografi.