Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menjadi Manusia Seperti Pohon Yang Berbuah Manis

Menjadi Manusia Seperti Pohon Yang Berbuah Manis

Oleh : Halley Kawistoro

Kehidupan Tidak ubahnya seperti perjalanan yang mau tidak mau harus dilakoni setiap makhluk yang bernyawa. Makhluk hidup sebagai kata yang dimaknai dan berarti "diciptakan" diambil dari bahasa Arab.

Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang sangat kompleks untuk dipahami. Setiap manusia memiliki hal berbeda satu sama lainnya. Tulisan ini hanya sebuah opini tentang bagaimana memandang diri 'manusia' seperti atau berandai diri kita menjadi seperti Pohon yang berbuah manis.

Pengandaian ini berupa perbandingan yang bisa di analogikan secara akal sehat. BIsa kita mulai dengan memaknai manusia dan memaknai pohon untuk mendapatkan sebuah titik temu. Menjadikan kita sebagai makhluk yang terus berfikir. Tentang sejatinya diri? Tentang Makna kehidupan? Tentaang apa yang harus dilakukan?

Kompleksitas Manusia

Setiap yang bernyawa pasti berbeda. Dalam dunia ilmu pengtahuan di bidang kedokteran. Manusia sebagai sebuah sistem yang terbentuk satu sama lain. Kompleksitas itu bisa kita ketahui dengan fungsi organ-organ tubuh yang menjadikan manusia hidup. jika salah satu organ tak lagi berfungsi. Alhasil manusia tersebut dalam sebuah keadaan yang tak lagi sempurna.

Manusia juga menjadi sebuah objek yang tidak pernah habis untuk dikaji. Organ yang memaknainya bernama Otak. Otak juga menghasilkan sebuah kata bernama AKAL. Manusia berakal dan terus berfikir. Memiliki tanda tanya besar dan keingintahuan yang besar. Di sisi lain. Ada Jantung dengan istilah Hati. yang menjadi pusat sistem dengan kerjanya yang mengalirkan darah keseluruh tubuh. Lalu ada paru-paru sebagai sebuah sistem pernapasan yang juga penting untuk menerioma oksigen yang dibutuhkan manusia. jika dilanjutkan lagi membahas satu-persatu setiap organ yang ada di tubuh manusia. Anda mungkin berfikir kita akan memahami dunia medis. Bukan! bukan itu yang ingin saya sampaikan. 

Kompleksitas di atas merupakan bagian kecil yang ada di diri kita manusia. Dalam kehidupan sosial. Manusia di anggap sebagai pribadi atau sosok yang unik. Banyak hal yang bisa mempengaruhi manusia tersebut. Secanggih apapun sistem yang ingin mengatur manusia. Pasti akan menemui kesulitan. Tidak ada yang bisa mengekang manusia dengan sistem-sistem atau aturan. Bahkan sistem dalam ajaran agama atau keyakinan pun tidak bisa mengatur manusia.

Pertanyaan itu pasti muncul? Kenapa? sampai saat ini ahli apapun tidak bisa menjawab. saya berani bilang seperti itu dengan beberapa alasan sebagai berikut.

1. Kehidupan dengan teori evolusi dan Ajaran agama bertolak belakang. Antara disiplin ilmu pun berbeda-beda tidak ada yang sama. 

2.  Secara genetis atau dalam dunia medis. Setiap manusia atau makhluk hidup memiliki genetis yang memliki perbedaan Terutama kita manusia. Tidak ada yang bisa mencari du manusia yang sama persis. Belum ada manusia yang sama persis satu sama lainnya. 

3. Manusia juga memahami kehidupan dengan tujuan yang berbeda-beda dan tidak sama. Seorang ahli ibadah dan ahli dunia "politik" memiliki tujuan berbeda. dilihat dari segi sosial akan membentuk klasifikasi yang pastinya tidak sama.

Banyak lagi yang lainnya dengan cara pandang anda juga pasti tidak menerima dengan beberapa hipotesa yang saya tulis. Iyakan?

Jadi Kompleksitas manusia terus berevolusi dan berkembang seperti teori galaksi big-bang. yang menceritakan galaksi yang terus berkembang dan berkembang yang pada akhirnya akan bertabrakan satu sama lain dan alhasil akan hancur kembali seperti semula.

Pohon yang berbuah manis

Setelah membaca kompleksitas manusia. Selanjutnya kita kembali ke bahasan yang sederhana. yaitu bagaimana tentang Pohon yang berbuah manis dihubungkan dengan manusia? apakah ada hubungannya. Kehidupan ini sebuah hal yang tidak pasti. Terutama manusia yang konkret dan jelas hanya dari jasadnya. Ada hal lainnya. Seperti sistem kerja otak yang saya singgung sebelumnya.

Otak menghasilkan cara berfikir. Sampai pada suatu tingkatan tertentu. Manusia akan berfikir kritis. Dunia digital saat ini juga berpengaruh sebagai jalur masuknya pemahaman yang bebas. Informasi yang kian pesat masuk dalam pemahaman manusia sehingga menjadi sebuah konsep-konsep yang dimiliki. Satu orang dan orang lainnya punya konsep yang berbeda-beda satu sama lainnya. Untuk itu,  Pohon yang berbuah manis kita pahami sebagai makhluk hidup berupa tumbuhan yang menghasilkan hasil dari makanan dan terbentuk menjadi buah. dalam konsep lainnya buah adalah hasil dari tumbuhan berbunga yang berubah menjadi buah. Buah juga adalah sebuah organ yang dihasilkan oleh pohon. Namun, Buah menjadi sebuah organ yang banyak manfaatnya. apalagi kalau buahnya manis. Bisa dinikmati manusia lainnya.

Jika berandai andai kita manusia sebagai sebuah pohon terus bisa berbuah yang artinya memiliki kelebihan. Apapun itu kelebihannya. baik dalam ekonomi, sikap, pengetahuan, dan banyak lagiyang lainnya. Seperti beberapa ilustrasi ini:

1. Manusia yang kelebihan ekonomi: Artinya anda seperti pohon yang berbuah dan manis dengan sukarela mau berbagi satu sama lainnya. Atau peka terhadap lingkungan sekitarnya. mau menyisihkan rejekinya untuk orang lain yang dirasa kekurangan. Sungguh luar biasa. Seperti dalam kebaikan yang di ajarkan semua agama dan keyakinan.

2. Manusia yang sikapnya manis: sama seperti pohon yang berbuah manis. Ia menyikapi setiap masalah dengan bijaksana. Lemah lembut terhadap orang lain. Berprilaku santun kepada yang lebih tua. berprilaku sayang terhadap yang lebih muda. Serta, yang utama adalah peduli dengan memberikan pertolongan antara sesama manusia baik apapun pertolongannya. Walau hanya memberi senyuman terhadap orang yang dijumpainya.

3. Manusia yang pengetahuannya banyak : Seperti pohon yang berbuah manis. Luar biasa jika kita sebagai manusia yang memiliki pengetahuan lebih. Mau berbagi denga ilmu yang dimiliki. mengangkat keadaan manusia yang tidak tahu. mengarahkannya pada sebuah pemahaman yang baik dalam kehidupan dan persoalan yang dihadapi.


Menjadi Manusia Seperti Pohon Berbuah Manis oleh https://www.halleykawsitoro.com

Banyak lagi lainnya ya jika kita hubungkan. Artinya Pohon yang berbuah manis seperti sebuah konsep dan pemahaman tentang manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Walau terkadang apa yang telah kita lakukan, kita berikan, kita perbuat dianggap kecil, tidak penting, atau tidak bernilai. Namun, Pohon yang berbuah manis akan terus berbuah dan memberikan manfaat. Sejatinya Manusia yangh bermanfaat bagi manusia lainnya adalah sebuah konsep yang ada secara lahiriah karena manusia sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dan saling membutuhkan satu sama lain.

"Manislah dan terus berbuah sebagai manusia yang bermanfaat"  

Hormat Saya. 11/09/2019
Penulis.

Halley Kawistoro
Halley Kawistoro Seorang Tenaga Pengajar di Sekolah Menengah Pertama yang ingin menyalurkan kemampuan di bidang Menulis dan bermanfaat Bagi Orang Lain

Post a Comment for "Menjadi Manusia Seperti Pohon Yang Berbuah Manis"