Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menunggu Solusi 3 Kalimat Penting Beban Guru Dalam Pidato Menteri Pendidikan Nadiem Makariem

Menunggu Solusi 3 Kalimat Penting Beban Guru Dalam Pidato Menteri Pendidikan Nadiem Makariem.

Oleh: Halley Kawistoro

Salam Hangat dan Hormat

Dunia pendidikan Indonesia mempunyai banyak sekali hal-hal menarik di dalamnya. Pendidikan memang menjadi Tolak Ukur sebuah bangsa dalam membangun SDM yang berkualitas dan berkompetensi di bidangnya.

Dimulai dari pendidikan dasar sebagai pondasi pertama dunia pendidikan dalam peningkatan Sumber daya manusia yang berkualitas. Pembentukan SDM yang berkarakter dan unggul pastinya perlu dimulai dengan tingkatan yang paling dasar.

Pendidikan menengah pun dengan segala tantangan yang dihadapi harus bertujuan menjadikan tingkatan ini sebagai penguatan SDM yang berkarakter setelah penanaman nilai-nilai pada peserta didik di tingkat sebelumnya.

Pendidikan Tinggi atau perguruan Tinggi sebagai garda terdepan menjadi tanda untuk hasil SDM yang berkualitas dan unggul. Pendidikan seperti yang disampaikan oleh ahli salah satunya dengan pengertian bahwa sebuah proses penyampaian pengetahuan dari satu generasi ke generasi selanjutnya dan mengantarkan bekal yang berupa keahlian.

Nadiem Makariem selaku Menteri Pendidikan yang telah dilantik pada tahun 2019 ini mendapati tantangan besar berhubungan segala pemasalahan yang ada dalam dunia pendidikan. Baru-baru ini Pidato sang menteri begitu viral dan membawa angin harapan bagi guru-guru di Indonesia.



Ada 3 kalimat dalam pidato sang menteri yang begitu mengena dengan permasalahan mendasar bagi profesi Guru di Indonesia.

1. "Guru Ditugasi membentuk masa depan bangsa. Tetapi, lebih sering diberi aturan daripada pertolongan"

2. "Guru ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, Tetapi waktunya habis untuk mengerjakan Tugas Administratif tanpa manfaat yang jelas".

3. "Guru tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian. Tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai Pemangku kepentingan".

Tiga kalimat di atas yang merupakan  bagian dari Pidato Pak Nadiem begitu mengena. Para guru di Indonesia pun berharap sang menteri punya solusi jitu sehingga mendatangkan sebuah solusi yang berakibat pada meningkatnya mutu pendidikan di Indonesia negeri yang kita cintai ini.

Kalimat pertama sebuah tanda bahwa Guru adalah sebuah dasar di sistem pendidikan negeri ini. guru sebagai sebuah profesi dengan munculnya organisasi profesi yaitu PGRI dan lain-lain yang melibatkan guru untuk mendukung kemajuan pendidikan Indonesia. sangat tepat sekali bahwa guru-guru di negeri ini dicekoki dengan aturan-aturan yang tidak berpihak kepada guru. Sebaliknya, jika guru menghadapi tantangan atau tuntutan dari luar. sering kali guru menjadi kambing Hitam atas permasalahan yang dihadapi guru. Seperti masalah orang tua peserta didik dan guru. atasan dan guru. dan lain sebagainya yang akhirnya guru pun ditinggalkan tanpa pertolongan dan menghadapi masalahnya sendiri.

Kalimat Kedua adalah sebuah gambaran guru di Indonesia yang sesuai dengan realita. Banyak guru-guru di pelosok negeri ini menghadapi masalah mendasar yang berhubugan dengan minat bersekolah yang beberapa masyarakat masih beranggapan sekolah atau pendidikan tidak lebuh penting dari urusan perut. Pendidikan dianggap sebagai bukan kebutuhan penting untuk seorang anak. Guru pun banyak mengalami dilema berhubungan dengan kondisi peserta didiknya yang dalam minat belajar saja susah. selain itu, banyak di lingkungan sekolah lebih mementingkan kebutuhan administratif dibandingkan dengan permasalahan penting guru untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta didiknya.

Kalimat Ketiga yang mengukur potensi seorang anak dari hasil Ujian juga sebagai sebuah tuntutan yang menjadi beban bagi guru. Guru seakan dihukum dengan tuntutan yang harus terpenuhi dengan angka-angka yang harus muncul pada akhir kegiatan pembelajaran berupa hasil dari nilai Ujian. Semoga dengan Pak nadiem selaku pemangku kepentingan memberikan sebuah sistem penialaian sederhana yang bisa mengukur keberhasilan pendidikan di negeri kita Indonesia.

3 kalimat diatas hanya bagian penggalan realita dari keadaan pendidikan di negeri ini. Semoga pak menteri cepat dengan aksi dan solusinya menjadikan pendidikan Indonesia sebagai Masa depan bangsa ini untuk besar dan menjadi negara yang maju. Ditandai dengan SDM yang berkualitas, unggul dan berkarakter baik secara pribadi maupun di pekerjaan dan masyarakatnya.

Selamat hari guru dan Jayalah Pendidikan Indonesia.

Hormat Saya,


Penulis.



Halley Kawistoro
Halley Kawistoro Seorang Tenaga Pengajar di Sekolah Menengah Pertama yang ingin menyalurkan kemampuan di bidang Menulis dan bermanfaat Bagi Orang Lain

Post a Comment for "Menunggu Solusi 3 Kalimat Penting Beban Guru Dalam Pidato Menteri Pendidikan Nadiem Makariem "