Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

3 Jenis Kelompok Guru Dan Medianya Dalam Memberikan Pelajaran Dengan Daring

3 Jenis Kelompok Guru Dan Medianya Dalam Memberikan Pelajaran Dengan Daring

Salam Hangat Dan Hormat

Pandemi Covid-19 memberikan beragam dampak pada sektor pendidikan. Salah satunya dengan berhasil memaksa lembaga pendidikan dan Instansi Formal di Indonesia untuk bertransformasi dari kegiatan pembelajaran manual dan konvensional berubah menjadi pembelajaran daring (online).

Perubahan pola pembelajaran tersebut terjadi serentak di hampir seluruh kota Indonesia, sekolah dan perguruan tinggi harus memberlakukan pembelajaran daring.

Alhasil, pasti ketercapaian dan kualitasnya tidak akan mendapatkan hasil yang sama. Secara umum Ada 3 Jenis Kelompok Guru Dan Medianya Dalam Memberikan Pelajaran Dengan Daring yang saat ini sedang memanfaatkan teknologi dan pedagogi sebagai sarana untuk pembelajaran daring, yang masing- masing akan menyajikan kualitas pengalaman belajar dengan hasil yang tidak sama tentunya.


3 Jenis Kelompok Guru Dan Medianya Dalam Memberikan Pelajaran Dengan Daring


Berikut Tiga Jenis Kelompok guru yang admin maksud.

Kelompok Pertama

Pendidik di kelompok ini melakukan pembelajaran daring sebatas mengirim bahan ajar melalui media sosial yang populer seperti Whatsapp (WA) maupun pesan messengger lainnya atau melalui email. Ini biasanya dilakukan oleh pendidik yang masih gagap terhadap teknologi dan terbatas dalam pemahaman pedagoginya. Selain itu, karena keadaan di lingkungan peserta didiknya juga mempengaruhi.

kelompok guru ini memilih mengajar dengan menggunakan teknologi sebagai cara berkomunikasi di media sossial atau WA sebagai media untuk memberikan pelajaran dan penugasan. Sehingga terjadi perubahan dalam pengalaman sekolah yang sangat beragam dan tergantikan oleh komunikasi melalui WA atau email.

Kelemahan dalam kelompok guru ini adalah kepada peserta didiknya akan menjadi bosan dan hanya sebagian saja dari peserta didik yang terjangkau dalam kegiatan seperti ini.

Kelompok Kedua

Pendidik di kelompok yang kedua ini melakukan kegiatan pembelajaran melalui beragam platform yang ada seperti Moodle, Edmodo, Google Classroom, Schoology atau platform lainnya yang serupa. 

Pendidik ini sudah tercukupi dari saran dan prasarana dan lingkungan sekolah terjangkau oleh teknologi dan fasilitas lainnya. Kelompok guru ini memahami tentang LMS (Learning Management System) dan dapat memanfaatkan fitur-fitur yang ada misalnya untuk melakukan kuis. 

Namun demikian komunikasinya yang terjadi masih sebatas bertukar catatan saja dan tidak ada interaksi yang langsung secara verbal, atau secara verbal dan visual sekaligus misalnya melalui video call. 

Kelemahan yang sama pada kelompok guru pertama di Peserta didiknya mungkin dan merasakan sebuah pengalaman baru dan berbeda untuk beberapa saat. Kembali mengalami kejenuhan apabila dilakukan dalam jangka panjang.

Kelompok Ketiga

Pendidik di kelompok ini memiliki kemampuan dan sarana prasarana pendukung yang baik dan terjangkau fasilitas pendukung lainnya. Mereka sanggup mengelola pembelajaran melalui berbagai jenis platform LMS (Learning Management System). Kelompk guru ini mampu mengkurasi bahan ajar yang terdapat di internet seperti di Ruangguru, Zenius dll. 

Selain itu Kelompok Guru Yang Ketiga sering menambahkannya dengan instruksi belajar yang lebih bervariasi termasuk menjadikan dirinya sendiri sebagai sumber belajar dengan cara membagikan rekaman suara atau video yang diproduksi sendiri untuk keperluan pembelajaran daring. Pendidik dapat menghasilkan instruksi-instruksi yang memandu peserta didik untuk bisa melakukan collaborative learning dan experiential learning secara mandiri di tempat masing-masing.

Kelompok Guru ini menjadikan Mereka terkoneksi dengan peserta didik dan bisa menghidupkan suasana belajar walau itu terjadi dalam jarak jauh dan bukan di dalam suasana sekolah. 

Kelompok guru ini bisa memandu peserta didik untuk melihat rumahnya dan keluarganya sendiri sebagai sebuah laboratorium ilmu pengetahuan alam dan juga laboratorium untuk ilmu sosial.

Guru Kelompok ketiga ini memiliki keunggulan dari dua kelompok guru sebelumnya terhadap Peserta didik.

Peserta didik akan merasa bahwa belajar jarak jauh itu tidak terbatas hanya ketika mereka membaca, menonton, mencatat dan mengerjakan tugas di depan ponsel atau laptopnya. Peserta didik juga tetap dapat menikmati pengalaman belajar yang bermutu dan juga menyenangkan.

Penutup:
Berdasarkan Tiga Jenis Kelompok Guru tersebut. Saat Peristiwa atau momen yang memaksa secara tidak langsung untuk pembelajaran online.

Ini menjadi awalan Dunia pendidikan atau Guru-guru dan peserta didiknya harus Mengenal dan masuk ke pembelajaran daring.

Mari kita memandangnya secara baik dan positif dan hanya sebagai accidental momen untuk pandemik Covid-19. melainkan menjadikan peristiwa ini sebagai langkah dan cara untuk melakukan lompatan menuju perubahan digital dunia pendidikan Indonesia.
Halley Kawistoro
Halley Kawistoro Seorang Tenaga Pengajar di Sekolah Menengah Pertama yang ingin menyalurkan kemampuan di bidang Menulis dan bermanfaat Bagi Orang Lain

Post a Comment for "3 Jenis Kelompok Guru Dan Medianya Dalam Memberikan Pelajaran Dengan Daring"