Puisi Tuhan Merindumu
Puisi Tuhan Merindumu
Salam hangat dan Hormat
Sebuah puisi kali ini saya sajikan bertema ketuhanan. boleh jadi puisi ini pernah menjadikan bagian yang saya, kita atau dan alami sebagai seorang Manusia. Ya... Manusia Makhluk yang terkadang merasa dirinya sebagai Seorang Individu yang Lupa dan Lalai bahwa hanya sebagai makhluk yang lemah. Keadaan lemah seorang manusia pasti nya bisa di alami oleh siapapun sebagai sebuah keadaan ketidak berdayaan akan sesuatu. Seperti kesdihan, kehilangan, atau merasa menjadi Seseorang yang tidak memiliki apapun lagi untuk dijadikan sebagai sebuah pengingat penyemangat dalam menjalani kehidupan.
Melalui puisi ini saya coba gambarkan.
Selamat berliterasi semoga bermanfaat.
Puisi Tuhan Merindumu |
TUHAN MERINDUMU
Oleh: Halley Kawistoro
Kita semua lahir dari Ketidak Pastian
Jalannya kehidupan menuntun perlahan-lahan
Sebuah ketetapan diterima dari ketidaktahuan
Tetap dan harus dijalani dengan tanda tanya yang tak bisa terjawab sempurna.
Semuanya adalah bagian terkait yang terikat dan bisa Putus Oleh Waktu.
Tetap dan harus dijalani
Setiap manusia tahu dimana ia berdiri kapan harus diam dan melangkah pergi
Tetap dan harus dijalani.
Tuhan sedang Merindumu
Manusia manusia yang menyadari bahwa ia hanyalah makhluk hina dan tak berarti
manusia manusia yang ditakdirkan menjadi pembawa tanda atau memberi petunjuk bagi lainnya
manusia manusia yang mengingat sebuah keburukan yang telah ditimpakan sebagai jalan pulang
manusia manusia yang menyadari kesombongan sebagai sebuah alat penghancur diri
manusia manusia yang terus berlatih bergerak seirama nadi melafaskan Nama yang suci dengan kerendahan diri.
Tuhan sedang merindumu wahai sekalian tiada yang terkecuali satuapun dari yang bernyawa dengan memenuhi penggilan sesuai janji saat dirimu dihidupkan.
Jika engkau telah melihat jalan terang jangan menoleh lagi kebelakang atau pun merasa lelah dan terpejam karena itu sebuah ketetapan.
Jika engkau punya sesuatu yang bisa menjadi bekal jangan dihabiskan. teruslah berjalan walau harus merangkak dengan tenaga dari sedikit bekal yang dipunya sampai titik terakhir. Karena itu sebuah ketetapan.
Jika engkau telah terpanggil Rindu Tuhan Mu.
Jika engkau bergetar karena bisikan kecil dalam relung hati
Jika engkau diharuskan memilih, jangan takut untuk menjadi terpilih karena Tuhan Sedang Merindu Mu.
Hari yang lalu, hari ini atau hari esok. Sebenarnya Tuhan dan Dirimu dalam keadaan jarak yang sama.
Jarak yang bisa dijangkau
jarang yang bisa dilihat
jarak yang bisa ditempuh
Jarak yang tampak itu tidak ada saat Diri menyadari bahwa Tuhan Selalu Merindu mu.
"9 Oktober 2021, Saat dirimu gagal yakinlah Tuhan Merindumu".
Semoga puisi di atas menjadi bagian juga dari rasa anda yang mengunjungi Blog ini. Semoga bermanfaat, Berliterasi Melembutkan hati. teruslah berlatih dalam pelajaran kehidupan. Yakinlah Tiap diri adalah orang yang terpilih.
Hormat Saya,
Penulis
Post a Comment for "Puisi Tuhan Merindumu"
Berkomentarlah Sesuai dengan Artikel di atas. Jangan berkomentar yang mengandung SPAM, SARA, dan Pornografi.