Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerita Bersambung Anak Si Fiki: "Kue Untuk Kakek" Eps. 002

Cerita Bersambung Anak Si Fiki: "Kue Untuk Kakek" 002

Salam Hangat dan Hormat

Selamat Membaca Cerita Sederhana ini dan Selaku Orang Tua bisa anda bagikan pada anak-anak anda.

Cerita Bersambung Anak Si Fiki: "Kue Untuk Kakek"  eps. 002

Kue Untuk Kakek

Oleh Halley Kawistoro

Cerber Anak SI FIKI: "Kue Untuk Kakek" eps. 002 -- Tepat minggu ke empat Fiki mengumpulkan uang jajannya. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk memberikan kakeknya kue untuk dinikmati bersama. menjelang tidur Fiki membuka tempat simpanan uangnya dan mendapati uang yang ada cukup untuk membeli kue yang di inginkannya. 

Fiki tersenyum bergegas membersihkan diri menjelang tidurnya. Kebiasaan-nya adalah membersihkan wajah dengan air sabun dan Menggosok gigi. Setelah itu semua, Fiki pun tidur di kamarnya.

Sejuk udara masuk di kamar fiki tidur. Sahutan suara ayam berkokok pun membangunkannya. Fiki terjaga dan bergegas mempersiapkan diri ke sekolahnya. Fiki kini duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar.

Semua telah ia persiapkan semalam. Buku tulis dan pelajaran untuk dibawa menuntut ilmu di sekolahnya. Fiki pun bergegas berbarengan dengan kedua orang tuannya yang hendak pergi berkebun. 

"Ayah Ibu, Fiki pergi ke sekolah ya" Ucap Fiki sambil mencium tangan kedua orang tuanya.

lambaian tangan dari kedua orang tua fiki seperti sebuah semangat yang menjadikan Fiki untuk terus giat belajar. Ayah dan ibunya fiki hanya bisa mnyelesaikan jenjang SMA. Sehingga hal itu memotivasi Fiki untuk ke jenjang yang lebih tinggi. Pola kedisiplinan fiki pun dampak dari interaksi dengan kakeknya. Sehingga ia sering menghabiskan waktu menemani kakeknya setelah selesai sekolah membuat kedekatan yang erat antara kakek dan seorang cucunya yaitu Fiki.

Saat Fiki di tengah perjalanan menuju sekolahnya. ia dipanggil oleh ibu Rudi. Ibu temannya yang sudah lima hari tidak bersekolah di karenakan penyakit Cacar.

"FIKI, kemari. Ada yang mau ibu sampaikan" Panggil ibu Rudi kepada fiki.

FIki pun menghampiri ibu rudi.

"Nanti sepulang sekolah mampir ke rumah ya. Ibu ada sesuatu untuk kamu" ucap ibu rudi kepada fiki.

Fiki pun berlalu pergi. Seperti anak biasanya. Ia tidak berfikir panjang tentang apa yang nanti apa yang akan diberikan oleh Ibu nya rudi. Selain itu ia senang temannya rudi. sudah berangsur pulih dari Cacar. Kemungkinan, beberapa hari lagi akan masuk ke sekolah. 

Sesampainya Fiki di sekolah tampak banyak bangku kosong di dalam kelas. hampir lima orang temannya tidak masuk sekolah. 

Saat jam pertama Fiki belajar Penjaskes. Pendidikan jasmani dan kesehatan atau pelajaran Olahraga. Guru yang mengajarnya bernama Pak Andi. 

Pak andi pun menerangkan bahwa teman-temannya tidak masuk sekolah dikabarkan terkeca cacar termasuk Rudi.

"Anak anak semua kalian harus selalu menjaga kebersihan ya. Cuci tangang sebelum makan atau habis beraktivitas dan jika sedang sakit Batuk atau flu silahkan memakai masker dan kurangi kontak dengan temannya agar temannya tidak tertular sakit." Terang pak Andi.

Fiki pun mengacungkan jari dan bertanya kepada pak andi.

"Pak andi, apa sebab cacar dan kenapa bisa menular" Tanya Fiki

Pak andi pun menerangkan

" Cacar disebabkan oleh virus. orang yang sakit biasanya karena kurang menjaga kebersihan dan disebabkan daya tahan tubuhnya lagi lemah. Sehingga Virus mudah berkembang dan kita lebih mudah sakit." 

Penjelasan pak andi membuat Fiki dan teman-teman nya yang lain menganggguk dan memahami tentang apa itu penyakit cacar.

Setelah pak andi mengajar. Fiki semangat mengikuti pelajaran lainnya.

Tak terasa bel akhir pelajaran berbunyi. Fiki dan teman-temannya membaca doa dan merapikan kelas. Lalu Pulang menuju rumah masing-masing.

Sebelum melangkah keluar area sekolah Fiki teringat bahwa hari ini ia akan membawakan kue untuk Kakeknya. Pernah ia dengar dari Ibunya. Bahwa kakeknya suka sekali Kue atau Bolu yang berasa pandan.

Saat ini ia telah membawa uang sebanyak 90 ribu rupiah hasil dari uang jajan yang dikumpulkannya. Ia pun bergegas menuju toko kue yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari sekolahnya.

Sesampai di toko kue tersebut. Fiki mendegar suara lirih kakek tua yang memegang pundaknya. Fiki pun menoleh 

"Nak minta sedekahnya.... saya lapar." Kakek yang berpenampilan lusuh tersebut membuat Fiki jadi Bingung.

Akhirnya Fiki dengan ikhlas dan sukarela. Membelikan roti di toko kue untuk kakek yang meminta tersebut. Tidak hanya itu Fiki memberikan uangnya sebanyak 30 Ribu dan membuat uangnya bersisa 50 ribu rupiah.

Kakek pengemis itu mengucapkan " Terima Kasih nak, semoga apa hajatmu dikabulkan Tuhan" Doa kakek tersbeut untuk Fiki sambil berlalu pergi.

Fiki pun senang bercampur sedih. Ia selalu ingat pesan kakeknya untuk berbuat baik dan meolong sesama manusia. Siapapun orang nya. Namun uangnya saat ini tinggal 50 ribu. Ia bertanya ke toko kue. Harga kue pandan untuk kakeknya seharga 80 ribu rupiah.

Fiki pun mengurungkan niatnya. Ia pulang sambil berencana meminta maaf bahwa hari ini tidak bisa membelikan kue kesukaan kakeknya. Selama di perjalanan pulang Fiki ingat doa Kakek pengemis. Apa mungkin hajatnya ingin membelikan kue untuk kakek bisa dilakukannya sedangkan rencananya sudah gagal hari ini. Dikarenakan uangnya kurang.

Fiki sebelum sampai kerumahnya. Teringat kembali untuk mampir ke tempat rudi. Karena pesan ibunya rudi. 

Sampailah Fiki ke rumah ibu rudi. Tampak ada keramaian banyak ibu ibu yang berkumpul sedanga memasak. Ibu rudi pun menhampiri Fiki sambil membawa sebuah kotak lumayan besar.

"Nak Fiki. Ini ada satu loyang kue Pandan untukmu" Ibu rudi menyodorkan Kotak yang berisi kue itu.

" Ini untuk saya ya bu. Wah...Gak usah bu. Jangan " Fiki mencoba menolak pemberian kue tersebut.

"Sudah terima saja. Ini tanda terima kasih ibu. Karena kelapa yang kemaren kamu berikan. Alhamdullilah Rudi sudah berangsur sembuh. Sekalian ini ada kegiatan arisan jadi sebagai tanda syukur dan terima kasih. Ambilah ya nak" memaksa fiki mengambil kotak kue tersebut.

Fiki pun menerima sambil tersenyum bahagia. Fiki mengucap Alhamdullilah doa kakek pengemis tersebut menjadikan hajatnya hari ini terkabul. Sama seperti pesan kakek "Kalau kita berbuat baik maka perbuatan baik itu akan kembali kepada kita"

Fiki pun menyempatkan menemui rudi sebentar yang sudah sembuh dan bergegas pulang dengan semangat untuk memberikan KUE UNTUK KAKEK dan menceritakan apa yang di alaminya hari ini.

--- Bersambung ----

Sampai Jumpa di Lanjutan Cerber Anak SI FIKI

Hormat saya,

Penulis 

Halley Kawistoro.

Halley Kawistoro
Halley Kawistoro Seorang Tenaga Pengajar di Sekolah Menengah Pertama yang ingin menyalurkan kemampuan di bidang Menulis dan bermanfaat Bagi Orang Lain

Post a Comment for "Cerita Bersambung Anak Si Fiki: "Kue Untuk Kakek" Eps. 002"