Puisi Membaca Budi Dunia Pendidikan
Puisi Membaca Budi Dunia Pendidikan
Salam Hangat dan hormat kepada
rekan-rekan guru sekalian.
Sepotong sajak telat ini hanya
ungkapan terhadap keadaan dunia pendidikan yang kita jalani saat ini dari sudut
pandang di sebuah sudut. Tanpa harus menyudutkan satu sama lain. Puisi ini
sebagai tanda dan penandaan untuk kita baca bersama.
Lebih dan kurang saya selaku penulis
mohon maaf sebelumnya. Tanpa mengurangi rasa hormat. Karya sastra berupa puisi
adalah ungkapan perasaan pengarangnya.
Pemahaman yang muncul tentunya bisa
berbeda-beda. Jika kata-kata menggangu Matamu. Cukuplah engkau lihat, tak
perlu engkau resapi dan masukan ke dalam hati.
Namun, saat matamu telah bisa
mendengar kata-kata. Saat itulah engkau telah bisa MEMBACA.
SELAMAT MEMBACA.
Membaca Budi Dunia Pendidikan
Oleh : Halley Kawistoro
Lampau lalu engkau masih ramah
menyapaku sebagai Guru.
Setiap hari dimulai dengan mengenal
huruf dan belajar mengeja kata demi kata.
“Ini Budi”.
Belajar santun walau harus tertegun
luka,
Luka yang menjadi duka atas sebuah
salah,
Karena Belajar patuh untuk sebuah
tuduh yang disematkan Guru
“Ini Budi”.
Sebuah cerita masa kini.
Yang mengulang lampau terkenang,
mengingat kebelakang masa tak berarti. Untuk mencari jati diri.
Sebuah cerita masa kini.
Memandang bakul nasi atau bercermin
berdasi bahkan telah bersolek rapi.
Tetapi masih menunjuk dengan telunjuk
untuk sekedar memaki atas sebuah tragedi.
“Ini Budi”.
Mengingat memar di dalam sebuah kamar
hati. Sepulang sekolah tadi. Menutup diri lalu diam-diam beranjak pergi
seakan-akan tidak terjadi.
Mengingat malu. Tertunduk pilu berlalu, ketika menjawab palsu, dengan label tinta merah oleh guru yang melingkari dan digambar wajah dirimu.
“Ini Budi”.
Generasi yang engkau cetak sendiri
dengan kenangan kekalahan agar tak terulang pada anak-anak mu.
Generasi yang engkau didik sendiri
dengan angkuh.
Generasi yang engkau didik untuk tidak
sama.
Generasi yang engkau didik dengan
segala hardik
Namun berharap besok terkemas menjadi
generasi Emas.
“Ini Budi”.
Terbaca luas di se-antero negeri
Terkubur sendiri menjadi tragedi
Membaca Budi dunia pendidikan adalah
sebuah PESAN
Negara ini mendidik dengan Kekuasaan
untuk saling berbalasan
Aku, kita, kamu dan sekalian anda.
Duduk di bangku mana membaca BUDI
Melupakan nya dengan caci-maki sampai
melupakan tugas sendiri.
Di rumah mu engkau mendidik siapa?
Di Sekolah mu siapa yang mendidik
engkau?
Di lingkungan mu. apakah engkau
belajar terdidik?
“Ini Budi”.
Mengingatnya adalah sebuah pesan. Anda
telah bisa membaca BUDI untuk bercermin Sendiri. Menghilangkan Ngeri yang
semakin nyeri.
Demi Kecintaan Sebuah NEGERI
11/02/2018 Belajar Sendiri Memahami “NKRI
Yang Katanya harga Mati”.
![]() |
Puisi Oleh Halley Kawistoro |
Semoga tragedi yang lalu adalah pesan
yang kita terima untuk kebaikan di masa yang akan datang. Semoga almarhum
mendapatkan Tempat yang layak di SISI Nya. Keluarganya diberi kesabaran untuk menerima
dengan lapang dada. Biarkan hukum yang menjawab pertanyaan? Tanpa harus digembar-gemborkan
untuk menumbuhkan sejuta Budi Yang Lain.
Anda dan saya mungkin di bangku
bersama menerima pesan dan saling memandang untuk tidak akan terulang.
Hormat Saya
Penulis.
Post a Comment for "Puisi Membaca Budi Dunia Pendidikan"
Berkomentarlah Sesuai dengan Artikel di atas. Jangan berkomentar yang mengandung SPAM, SARA, dan Pornografi.